Selasa, 23 Januari 2024

Pemilihan & Pemeliharaan Induk Nila Merah

 

Pemilihan dan Pemeliharaan Induk Ikan Nila

Ikan nila yang beredar di masyarakat memiliki kualitas rendah sedangkan indukan yang dibutuhkan harus yang sudah menggunakan galur murni dan secara genetis memiliki karakteristik yang unggul.

Oleh karena itu, sebaiknya Bapak/Ibu mencari indukan nila di tempat-tempat khusus seperti balai perikanan lokal atau BBPBAT. 

Harga jual indukan ikan nila yang berkualitas terbaik cukup mahal. Untuk mengantisipasinya, Bapak/Ibu bisa menggunakan calon indukan ikan nila dengan kriteria sebagai berikut:

  • Ikan nila galur murni yang berasal dari keturunan berbeda.
  • Kondisi fisik ikan sehat, terlihat dari tidak adanya cacat pada bentuk tubuh ikan nila.
  • Ikan nila memiliki sisik yang besar dan tersusun rapi.
  • Ukuran kepala lebih kecil dibandingkan tubuhnya.
  • Tubuh ikan nila mengkilap dan tebal.
  • Calon indukan aktif dan responsif, khususnya saat pemberian pakan.

Ikan nila memasuki usia matang gonad setelah 5 sampai 6 bulan dengan bobot tubuh yang dibutuhkan untuk indukan betina sebesar 200 sampai 250 gram sedangkan indukan jantan berkisar 250 sampai 300 gram. 

Umumnya, masa produktif ikan nila selama 1,5 sampai 2 tahun. Bila ikan nila Bapak/Ibu memasuki usia produktif melebihi 2 tahun maka disarankan untuk mengganti indukan dengan yang baru untuk menghasilkan benih yang berkualitas terbaik.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan induk ikan nila sebelum melakukan pemijahan:

  • Indukan jantan dan betina disimpan di dalam kolam yang berbeda dengan sistem buangan yang terpisah
  • Perhatikan aliran buangan air kolam jantan, jangan sampai aliran tersebut masuk ke dalam kolam betina, begitu juga sebaliknya pada buangan kolam betina
  • Sumber air kolam jantan dan betina juga harus dipisah sehingga konsep kolam pemeliharaan indukan ini dibuat berseri
  • Agar ikan nila cepat berukuran besar maka kadar protein yang dibutuhkan hanya 2 persen
  • Agar perkembangan gonad semakin maksimal, berikan pakan dengan kadar protein tinggi yang lebih dari 35 persen
  • Frekuensi dalam satu kali pemberian pakan mengikuti rasio 3 persen dari bobot ikan per hari
Sumber: https://efishery.com/